Senin, 08 September 2008

SUPERFARM: PUPUK ORGANIK TINGKATKAN PRODUKTIFITAS

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PADI DENGAN APLIKASI SUPERFARM

Kamis, 28 Agustus 2008 11:27 WIB

KENDAL, KOMPAS -

Pengembangan pertanian dengan menggunakan pupuk organik dapat mendorong produktivitas lebih baik dibanding pertanian yang memakai produk kimia. Selain itu, biaya operasional petani juga lebih efisien. Hal itu dibuktikan petani di Desa Kumpulrejo, Kaliwungu Utara, Kendal, ketika memperoleh hasil panen di musim tanam ketiga yang lebih baik dibanding musim tanam sebelumnya. "Musim tanam lalu, saya hanya memperoleh hasil 5,5 gabah kering panen (GKP) dari lahan seluas 0,75 hektar, setelah menggunakan produk organik hasilnya bertambah menjadi 7,1 ton," ujar Abdul Rahman Sumanto (54), salah satu petani di Desa Kumpulrejo, Rabu (27/8).

Padahal saat ini, Sumanto mengakui, harga GKP dari petani mencapai Rp 2.650 per kilogram. Artinya, Sumanto dapat memperoleh selisih keuntungan Rp 4.240.000 lebih banyak dari lahan seluas 0,75 hektar atau Rp 33,92 juta dari lahan seluas enam hektar yang dimilikinya.
Selain itu, lanjut Sumanto, penggunaan pupuk organik juga membuat biaya operasionalnya lebih hemat 30 persen. "Hal itu karena bahan organik lebih murah daripada yang kimia. Pada musim tanam ini, saya bisa mengurangi pemakaian pupuk urea hingga 40 persen dan menggantinya dengan pupuk organik," ucap Sumanto.

Supari (65), petani di Desa Sukomulyo, Kaliwungu Selatan, yang juga menggunakan pupuk organik, mengakui, dapat menjual hasil panennya seharga Rp 11,5 juta dari lahan seluas 500 meter persegi. "Padahal, sebelumnya hanya Rp 7 juta," ucapnya.

Direktur PT Greenland Niaga Indonesia Satria Khresna Wardhana selaku produsen pupuk berbasis teknologi organik, mengakui, untuk membuat petani mengubah pola kebiasaannya dari anorganik menjadi organik tidaklah mudah. Hal ini mengingat tingginya tingkat ketergantungan petani terhadap produk kimia seperti pupuk urea. Lagipula, proses beralihnya tidak bisa sekaligus karena tanah dan tanaman sudah telanjur bergantung pada produk kimia," katanya. Untuk itu, lanjut Khresna, pihaknya akan mengupayakan petani mau mengganti produk kimia secara bertahap dengan menyosialisasikan manfaat nyata dari penggunaan pupuk organik. "Setidaknya proses transisi itu memerlukan 4-6 kali musim tanam, baru petani bisa sepenuhnya beralih menggunakan produk organik," ujarnya.

Staf Sarana Produksi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Jawa Tengah Sri Winarti mengatakan, selain dapat meningkatkan produktivitas, pemakaian pupuk organik juga dapat memperbaiki struktur tanah. "Pemakaian produk kimia secara terus-menerus telah merusak struktur tanah dan membuat petani susah untuk beralih," ungkapnya.
Sri Winarti menambahkan, Dinas PTPH Jateng juga menyediakan 55.000 ton pupuk organik bersubsidi bagi petani untuk tahun 2008 ini. "Tahun depan, subsidi tersebut diharapkan dapat meningkat," katanya. (ILO)---------------http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/28/11275233/pupuk.organik.dorong.produksi

SUPERFARM:
Mengucapkan selamat atas panen dengan peningkatan hasil yang baik untuk Bapak Sumanto, Baka Supari, dan para sahabat petani lain di kaliwungu. TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN MENGGUNAKAN SUPERFARM

Tidak ada komentar: