Jumat, 12 Agustus 2011

Sholat itu DOA.. mari pahami dan amalkan...

Tata Cara Shalat

1. Takbir

Takbiratul Ihram "ALLAAHU AKBAR" (Allaah Maha Besar)

Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.

(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).

Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.

(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)

Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil 'aalamiin.

(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).

Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.

(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)

Adapun Rasulullaah ketika membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Bahkan Ibn Qayyim Al-Jauziyyah sampai menuliskan makna iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, dalam satu kitabnya yang berjudul Madarijus Saalikin, dimana beliau bercerita ketika di suatu kota ia menderita sakit, maka ia membacanya per ayat dengan sungguh-sungguh, dan ia rasakan bahwa setiap selesai satu ayat dibacanya, terasa berguguran sakit yang dirasakannya. Subhaanallaah.

Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)

(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Alhamdulillaah, Rabbil 'aalamiin

(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta 'alam)

Arrahmaan, Arrahiim

(Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Maaliki, yaumiddiin

(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)

Iyyaaka, na'budu, wa iyyaaka, nasta'iin

(KepadaMulah, kami menyembah, dan kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

Ihdina, asshiraathal, mustaqiim ---> berharaplah dengan penuh harap ketika membacanya.

(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)

Shiraath, alladziina, an'am, ta 'alayhim

(Jalan, yang, telah Engkau beri ni'mat, kepada mereka)

Ghayril maghduubi 'alaihim, wa laddhaaaalliiin.

(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)

Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

2. Ruku'

Lalu ruku', dimana ketika ruku' ini beliau mengucapkan bermacam-macam dzikir dan do'a. Kadangkala beliau mengucapkan yang ini dan kadangkala mengucapkan yang itu :

1. Subhaana, rabbiyal, 'adzhiimi.

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)

---> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.

(Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)

---> kadangkala juga beliau membacanya berulang-ulang lebih banyak dari tiga kali, dan sesekali beliau berlebihan dalam mengulanginya ketika shalat lail (malam), sehingga lama ruku'nya hampir mendekati

lama berdirinya.

2. Subbuuhun, qudduus, rabbul malaaikati, warruuh.

(Maha Suci Engkau ya Allaah, Pemberi berkah, Tuhan malaikat, dan ruh) --> Riwayat Muslim

3. Allaahumma, laka raka'at, wa aamantu, wa laka aslamtu,

(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).)

anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii riwaayah

(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku tunduk)

wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.

(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)

(HR. Ad-Dharuquthni)

(Yaa Allaah, kepadaMu, kuserahkan ruku'ku, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku Islam (menyerahkan diri).)

anta rabbiiy, khasa'a laka sam'iiy, wa bashariy, wa mukhyii, wa 'adzhomii, wa fii riwaayah

(Engkau Tuhanku, KepadaMulah pendengaran, penglihatan, otak, tulang, dan syarafku tunduk)

wa mastaqallat bihi, qadamii, lillaah, rabbil 'aalamiin.

(Dan apa yang dibawa kakiku, kuserahkan, kepada Allaah, Tuhan semesta alam)

(HR. Ad-Dharuquthni)

Memperpanjang Ruku'

Diriwayatkan bahwa :

"Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam, menjadikan ruku'nya, dan bangkitnya dari ruku', sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya."

(Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

3. I'tidal

Rasululullaah Sallaahu 'alayhi wa sallaam mengangkat punggungnya dari ruku' sambil mengucapkan,

"Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Maka ketika kita i'tidal atau bangkit dari ruku, sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, maka kita mengucapkan :

Sami'allaahu, li, man, hamida, hu

(Mudah-mudahan mendengar Allah, kepada, sesiapa yang, memuji, Nya)

"Sesungguhnya imam itu dijadikan hanya untuk diikuti. Oleh karena itu, apabila ia mengucapkan "sami'allaahu liman hamidah", maka ucapkanlah "rabbanaa lakal hamdu", niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya saw., "Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya".

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)

Maka mari kita baca :

Rabbanaa, lakal, hamdu

(Yaa Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)

Kadangkala lafadzh diatas beliau tambahkan seperti :

mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba'du

(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)

Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu 'Uwanah)


4. Sujud

Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do'a-do'a sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam.

1. Subhaana, rabbiyal, a'laa

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur)

Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.

2. Subhaana, rabbiyal, a'laa, wa, bihamdi, hi

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)

3. Subbuuhun, qudduusun, rabbul malaaikati, warruuh

(Maha Suci, Pemberi Berkat, Tuhan malaikat, dan ruh)


5. Duduk antara dua Sujud

Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita berdo'a sepertinya do'anya Rasulullaah, dan bacalah do'a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah Subhaana wa Ta'ala.

Di dalam duduk ini, Rasulullaah Sallallaahu 'alayhi wa sallaam mengucapkan :

Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, wahdinii, wa 'aafinii, warzuqnii

(Ya Allaah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)

Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).


6. Duduk At-Tasyaahud Awal

01. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.

Dari Ibn Mas'ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepadaku : ---> (Mari dihafalkan setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)

Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.

Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan.

Assalaamu 'alayka * , ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu *, wahai Nabi, dan beserta rahmat Allaah, dan berkatNya.

Assalaamu 'alaynaa, wa 'alaa, 'ibaadillaahisshaalihiiin.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh.

Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.

Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allaah.

Wa asyhadu, anna muhammadan, 'abduhu, wa rasuluhu.

Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya.

* Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :

Assalaamu 'alannabiy.

Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi.

02. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu 'Uwanah, Asy-Syafi'i, dan An-Nasa'i.

Dari Ibnu 'Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur'an kepada kami. Beliau mengucapkan :

Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.

Assalaamu 'alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.

Assalaamu 'alayna wa 'alaa 'ibaadillaahisshaalihiin.

Asyhadu allaa ilaaha illallaah.

Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.

(dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, 'abduhu, warasuuluh)

--> Artinya sama dengan yang diatas, insha Allaah.


7. Bacaan shalawat Nabi di akhir shalat

Rasulullaah saw. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari'atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum di kita, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.

Allaahumma, shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa, aali muhammad.

Ya Allaah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, shallayta, 'alaa ibrahiim, wa 'alaa, aali ibraahiim.

Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.

Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Allaahumma, baarik, 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad.

Ya Allaah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad

Kamaa, baarakta, 'ala ibraahiim, wa 'alaa, aali ibraahiiim.

Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim.

Innaka, hamiidummajiid.

Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Cara Mengucapkan Salam

Mari kita simak hadits berikut, yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An-Nasa'i, dan Tirmidzi serta dishahihkan olehnya.

"Rasulullaah saw. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :

Assalaamu 'alaykum warahmatullaahi wa barakaatuh (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah, serta berkatNya), sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan :

Assalaamu 'alaykum warahmatullaah (Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allaah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri."

Perhatikanlah, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih banyak daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua).

Atau dalam riwayat lain, ketika salam yang pertama beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum warahmatullaah, dan pada salam yang kedua beliau mengucapkan : Assalaamu 'alaykum.

Alhamdulillaah, Maha Benar Allaah atas segala FirmanNya. Maka artikel ini menjadikan jalan kemudahan bagi kita di dalam usaha kita berusaha khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan, sehingga benar-benar memiliki ruh dan nilai yang sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam kata-kata, karena begitu nikmatnya shalat itu.(Selesai)

Senin, 14 Maret 2011

ANTISIPASI ANOMALI IKLIM DAN GANGGUAN HAMA PENYAKIT: PERTANIAN DENPASAR TERAPKAN TEKNOLOGI ORGANIK SUPERFARM UNTUK MEMPERTAHANKAN PRODUKTIFITAS


Penatih, Denpasar Timur, 25 Peburari 2011

Perubahan iklim atau anomalI cuaca yang ekstrem pada saat ini sangat terasa mempengaruhi produktifitas pertanian khususnya padi. Seperti terjadi di Subak Umalayu, Desa Penatih, Denpasar Timur, lahan hamparan padi terganggu perubahan iklim dengan cuaca dan curah hujan serta diikuti oleh gangguan hama penyakit. Pada lahan Subak seluas 27 hektar, sekitar 70 % atau lahan seluas 18 hektar terkena dampaknya dengan penurunan produksi yang saat ini rata rata mencapai 3 sampai 5 ton per hektar.

Namun ditemukan bahwa sejak dikembangkannya wilayah pertanian organik melalui program “DENPASAR ORGANIC FARMING, DENPASAR GO GREEN”, dengan penerapan teknologi organik produktifitas pertanian masih tetap dapat dipertahankan. Lahan lahan pengembangan pertanian organik cenderung memiliki daya tahan lebih kuat dan hasil lebih baik dari pada pola budi daya konvensional.

Pada acara panen yang bertema DENPASAR ORGANIC FARMING, DENPASAR GO GREEN yang dilakukan oleh Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra, hasil penerapan teknologi organik tetap dapat mempertahankan produktifitas hasil panen padi. Pada perhitungan hasil panen, hasil penerapan teknologi organik Superfarm menghasilkan 6.56 Ton per hektar GKP, sedang kontrol menghasilkan 5.28 ton per hektar GKP atau hasil panen hasil panen lebih tinggi sebesar 1.37 ton per hektar atau 25.9% diatas rata rata aplikasi konvensional.

Tidak dipungkiri bahwa saat banyak permasalahan dalam industri pertanian, antara lain kondisi iklim ekstrem atau lebih dikenal anomali iklim yang terjadi saat ini, kondisi lahan pertanian / sawah yang telah tergerus unsur hara dan mikronya, kesuburan tanah yang menurun dan juga berkurangnya lahan pertanian. Maka diperlukan upaya peningkatan produktifitas pertanian dengan pola intensifikasi, mekanisasi dan penerapan teknologi dalam bidang pertanian. Disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, Gede Ambara Putra, bahwa saat ini telah menerapkan 5 (lima) GERAKAN / AKSI NYATA dalam program “DENPASAR ORGANIC FARMING, DENPASAR GO GREEN” yaitu:

  1. GERAKAN TIDAK MEMBAKAR JERAMI
  2. GERAKAN OLAH SAMPAH ORGANIK
  3. GERAKAN KURANGI / EFISIEN PUPUK KIMIA
  4. GERAKAN BIJAK PESTISIDA
  5. GERAKAN PRODUK PERTANIAN SEHAT

Yang merupakan program untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya pengembalian dan perbaikan lahan pertanian yang cenderung sudah menurun kualitasnya dan juga tindakan mengantisipasi ketergantungan pada produk sintetis di lahan pertanian. Pada saat ini telah dikembangkan pertanian dengan teknologi organik Superfarm pada lahan seluas 250 hektar, melalui “Gerakan Tidak Membakar Jerami”. Gerakan ini merupakan aksi nyata untuk pengembalian kesuburan tanah, memperbaiki ekosistem dan upaya pengayakan unsur makro dan mikro di lahan pertanian.

Satria Khresna Wardhana dari PT. Balitani Agro Persada (Greenland Group) yang memperkenalkan teknologi SUPERFARM menyampaikan bahwa penerapan teknologi organik yang dilakukan dengan melakukan 3 filosofi pertanian yaitu:

1. Pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan Decomposer, yaitu teknologi pendekomposisian jerami secara langsung di lahan dalam periode 12 hari sehingga termanfaatkannya jerami sebagai pupuk organik

2. Pemberian Nutrisi / Pemupukan secara tepat, yaitu penerapan Pupuk Cair Semi Organik yang diperkaya kandungan makro dan mikro, sehingga pemenuhan keperluan nutrisi tanaman terpenuhi dan menjadikan proses pembuahan optimal.

3. Pengendalian hama organik secara terpadu, yaitu metode pengendalian dan juga berlaku sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.

Dengan penerapan hal tersebut diatas, dapat mempertahankan dan meningkatkan produktifitas pertanian dengan ramah lingkungan, memelihara dan menjaga ekosistem dan lahan pertanian dalam jangka panjang.

Kegiatan panen padi saat ini merupakan rangkaian HUT kota Denpasar ke 19, diikuti oleh perlombaan Lelakut yaitu lomba penghalau burung yang diikuti seluruh subak subak di Denpasar dan launching pengembangan jamur yang bertempat di Br. Bon Biu Peguyangan Kaja.

Sabtu, 01 Mei 2010

DEKLARASI ASOSIASI PRODUSEN PUPUK ORGANIK DAN HAYATI INDONESIA (APPOHI)


Bandung, 30 April 2010,
Bertempat di Hotel Grand Aquila, Bandung telah di deklarasikan Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia yang disingkat APPOHI, Organisasi ini mewadahi para Produsen / Manufktur industri Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa mendatang untuk berkiprah dalam bidang pertanian di Indonesia.

Berikut Deklarasi dari Asosiasi :

NASKAH DEKLARASI
ASOSIASI PRODUSEN PUPUK ORGANIK DAN HAYATI INDONESIA
( APPOHI )

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Dilatarbelakangi oleh tumbuh dan berkembangnya agro industri berwawasan Organik, dukungan dan program pemerintah dalam Industri Pertanian dan Perkebunan yang berwawasan lingkungan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembalian kesuburan tanah sebagai lahan produksi pertanian dan perkebunan dengan menggunakan teknologi organik dan hayati.

Pada Hari ini, Jumat, 30 April 2010, bertempat di Bandung, Kami, Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia, mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia atau disingkat APPOHI, yang merupakan wadah para pelaku produsen pupuk organik dan hayati di Indonesia dengan:

VISI:
Menjadi salah satu Lembaga yang berperan bagi terwujudnya masyarakat sejahtera, adil dan makmur melalui kemandirian pangan, revitalisasi dan preservasi lahan dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, efisien serta terintegrasi.

MISI
1. Meningkatkan peran dan kontribusi industri pupuk organik dan hayati nasional serta mensinergikan berbagai kepentingan dalam dunia usaha agribisnis melalui pemanfaatan berbagai potensi dan peluang yang ada guna mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di dalam kerangka tata perekonomian nasional yang berkeadilan.
2. Membangun kemitraan strategik untuk mewujudkan APPOHI sebagai salah satu instrumen pembangunan melalui usulan kebijakan, penyelenggaraan program dan kegiatan riset, promosi dan diseminasi hasil pengembangan teknologi serta pelatihan guna mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan berdaya saing.

TUJUAN:

1. Mendorong kebijakan Pemerintah dalam memajukan Pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia.
2. Menggali dan mengembangkan potensi dan sumber daya yang dapat digunakan untuk pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia.
3. Merumuskan strategi pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai produsen Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati terkemuka di dunia.
4. Menumbuhkan kesadaran pentingnya mengaplikasikan sarana produksi budi daya organik dan hayati untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktifvitas tanaman.
5. Menggalang kerjasama untuk pengembangan industri organik dan hayati di Indonesia baik aspek teknologi bahan, bahan pendukung, teknologi produksi, hingga pemasaran baik pasar di dalam dan luar negeri.
6. Mendukung program Pemerintah dalam pengembangan pertanian organik Indonesia.
7. Berperan serta secara aktif dalam pengembangan pertanian organik di Indonesia.

Susunan Pengurus Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia (APPOHI)

Dewan Pembina : DR. Zaenal Soedjais
Ketua Umum : Ir. Wahyu MM
Sekjen : M. Arief
Wa Sekjen : Nur Samsu
Bendahara : Ferry Firdaus
Wakil Bendahara : Siska

Ketua Bidang Organisasi : Ujang
Ketua Bidang Lembaga : Nur Sutjipto
Ketua Bidang Kerjasama : M. Yasir
Ketua Bidang Pengembangan : Evan

Kepengurusan Daerah
Sumatera Utara :
Jawa Barat : Fatur
Jawa Timur : Cahyo
Jawa Tengah : H. Bisri
Banten : Wildan
Lampung : Hilman
Bali dan Lombok : Satria Khresna

Minggu, 18 April 2010

PERESMIAN PABRIK PUPUK ORGANIK GRANUL SUPERFARM “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC ” MENUJU PERTANIAN LOMBOK ORGANIK


Lombok Barat, 15 April 2010
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang terus berprestasi dalam meningkatkan produktifitas tanaman padi. Hal ini tidak dipungkiri merupakan hasil dari pembinaan, perhatian dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam bidang pertanian. Tidak dipungkiri bahwa pembangunan terus berkembang, namun berdampak pada lahan pertanian yang terus berkurang, maka diperlukan upaya peningkatan produktifitas pertanian dengan pola intensifikasi, mekanisasi dan penerapan teknologi dalam bidang pertanian.
Gerakan Lobar Organik FarmIng, Lobar Go Organik, adalah suatu program yang dicanangkan untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan lingkungan dalam jangka panjang. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya pengembalian dan perbaikan lahan pertanian yang cenderung sudah menurun kualitasnya dan juga tindakan mengantisipasi ketergantungan pada produk sintetis di lahan pertanian.
Disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana selaku Direktur PT. Balitani Agro Persada, bahwa pabrik POG didirikan untuk menunjang program pemerintah “Go Organik 2010”. Melihat potensi Lombok Barat dan NTB secara umumnya, yang memiliki kebijakan 1.000.000 ekor sapi, maka diperlukan upaya nyata dalam memanfaatkan limbah/kotoran sapi sehingga memberikan nilai manfaaat dan ekonomis bagi masyarakat. Pabrik POG yang didirikan di Lombok Barat ini menerapkan suatu teknologi dan formula organik sehingga kualitas produk yang dihasilkan dapat bersaing dan bahkan lebih baik dari pupuk sintetis/kimia karena memiliki kandungan makro NPK dan kandungan mikro yang bermanfaat bagi perbaikan struktur tekstur dan biologi tanah menyuburkan tanaman dan
Namun untuk skala industri petani dan peternak, dimungkinkan untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri. Sebagai ilustrasi disampaikan bahwa bila satu kelompok ternak memiliki sapi hingga 300 ekor, berarti potensi kotoran sapi yang merupakan bahan baku organik adalah 3.000 kg atau 3 ton per hari atau sama dengan 90 ton per bulan, karena sapi mengeluarkan kotoran sebanyak 10 kg/hari. Namun untuk memanfaatkan sumber kekayaan kotoran hewan tersebut diperlukan teknologi agar dapat menjadi pupuk organik. Ada suatu teknologi DECOMPOSER Superfarm yaitu teknologi mampu untuk melakukan dekomposisi dan fermentasi dalam periode hanya 5 hari. Hal inilah yang dapat dilakukan di tingkat kelompok ternak agar limbah yang ada memberikan nilai ekonomis, yaitu dengan limbah sebanyak 90 ton dan jadi pupuk organik sebanyak 50% yaitu 45.000 kg dengan harga Rp. 300/kg maka penghasilan kelompok ternak tersebut adalah Rp. 13.500.000 per bulan.

Pada acara peresmian pabrik Pupuk Organik Granul Superfarm, Bupati Lombok Barat, DR. Zaini Arony M.Pd, menyampaikan bahwa pembangunan dan mulai operasinya pabrik merupakan suatu rangkaian kegiatan program “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC”. Hal ini merupakan kerjasama dan aksi nyata pemerintah daerah kabupaten Lombok Barat dengan PT. Balitani Agro Persada (Greenland Group) dalam hal pemanfaatan limbah organik dan limbah hewan sehingga memberi manfaat ekonomis, sosial, lingkungan dan budaya yang baik bagi masyarakat. Dengan dioperasionalkannya pabrik pupuk organik granul (POG) ini, diharapkan bahwa pola ketergantungan akan pupuk sintetis / kimia dapat dikurangi, terutama untuk mangatisipasi naiknya harga pupuk.
Dengan penerapan pupuk dan teknologi organik, maka akan meningkatkan kkesuburan tanah, penurunan biaya pemupukan dengan mengurangi pupuk sintetis/kimia, dan ramah lingkungan dan kesehatan. Khususnya untuk sektor peternakan bahwa teknologi organik yang diperkenalkan mampu memberikan manfaat ekonomis bagi para kelompok ternak.
Penggunaan pupuk dan teknologi organik Superfarm telah diterapkan di Lombok Barat yang pada panen raya lalu menghasilkan peningkatan produktifitas sebesar 37.5%. Yaitu dengan perhitungan hasil penggunaan teknologi organik sebesar 8,8 ton/hektar berbanding dengan penggunaan konvensional (kontrol) yang menghasilkan sebesar 6.4 ton/hektar, dengan penggunaan pupuk kimia 50% dari kebiasaan petani. Hal tersebut menunjukan bahwa program LOBAR ORGANIC harus terus didukung dan dikembangkan dalam skala yang lebih luas.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Ir. Lalu Suaidi menambahkan bahwa dengan dioperasionalkannya pabrik pupuk organik granul merupakan solusi strategis dalam mengantisipasi meningkatnya biaya usaha tani akibat kenaikan harga pupuk. Dengan penerapan teknologi organik Decomposer, diharapkan para petani dan kelompok ternak menjadi termotivasi untuk mengembalikan kesuburan tanah dengan menggunakan kompos atau produk berteknologi organik.

Senin, 29 Maret 2010

PANEN RAYA PADI SUPERFARM PADA PROGRAM LOBAR ORGANIC FARMING-LOBAR GO ORGANIC


Lombok Barat, NTB

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang terus berprestasi dalam meningkatkan produktifitas tanaman padi. Hal ini tidak dipungkiri merupakan hasil dari pembinaan, perhatian dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam bidang pertanian. Gerakan Lobar Organik Farmng, Lobar Go Organik, adalah program yang dicanangkan untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan lingkungan dalam jangka panjang. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya pengembalian dan perbaikan lahan pertanian yang cenderung sudah menurun kualitasnya dan juga tindakan mengantisipasi ketergantungan pada produk pupuk kimia / sintetis di lahan pertanian.

Pada acara Panen Raya pada tanggal 24 Maret 2010, bertema “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC”, yang dilakukan di Kelompok Tani Patuh Angen, Desa Gerung Selatan, Kecamatan Gerung ini menggunakan Teknologi Organik SUPERFARM. Penerapan teknologi ini mengembangkan dan mengoptimalkan 3 filosofi dasar pertanianan yaitu:

1. Pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan Decomposer, yaitu teknologi pembuatan Kompos pupuk organik dalam 5 hari dan teknologi ini juga dapat diterapkan langsung kelahan sebagai pelapuk jerami sisa panen yang berfungsi sebagai pupuk organik.

2. Pemberian Nutrisi / Pemupukan secara tepat, yaitu penerapan Pupuk Cair Semi Organik yang diperkaya kandungan makro dan mikro, sehingga pemenuhan keperluan nutrisi tanaman terpenuhi dan menjadikan proses pembuahan optimal.

3. Pengendalian hama organik secara terpadu, yaitu metode pengendalian dan juga berlaku sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.

Pada Panen raya kali ini diperhitungkan hasil panen yang diperoleh sebesar 8.8 ton per hektar, sedangkan hasil rata rata panen dengan metode konvensional adalah 6.4 ton per hektar. Maka diperoleh peningkatan produktifitas sebesar 37.5%. Penggunaan pupuk kimia / sintetis hanya menggunakan 50% dari metode konvensional, sehingga menurunkan biaya secara total sebesar 10%. Setelah dilakukan penyosohan / digiling gabah hasil teknologi organik ini menghasilkan rendemen sebesar 70 %, yaitu diperhitungkan dari gabah kering panen menjadi beras. Hal inilah yang membuat para penyosohan / penggilingan berani untuk membeli gabah Superfarm dengan harga lebih tinggi dibanding gabah dengan pola tanam konvensional, demikian disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana, selaku Direktur PT. Balitani Agro Persada (Greenland Group) yang memperkenalkan teknologi SUPERFARM di Lombok Barat.

Pada kesempatan tersebut diperkenalkan hasil panen padi “BOS atau Beras Pro Organik Sasak” yang merupakan beras hasil olahan pada lahan yang menggunakan teknologi organik. Dikatakan Beras Pro Organik karena dalam proses pengolahan lahan, pemupukan dan juga pengendalian hama dilakukan dengan teknologi organik.Dengan mengurangi penggunakan pupuk sintetis / kimia dan pestisida sintetis, maka hasil beras “BOS” ini tidak mengandung unsur logam berat dan kandungan residu kimia / pestisida berbahaya bagi kesehatan.

Harapan dengan mulai dikembangkannya wilayah pertanian organik dan Beras hasil LOBAR Organic Farming ini mampu meningkatkan hasil dan kesejahteraan petani.

LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC, yang didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, adalah upaya mengembangan wilayah pertanian organik di Kabupaten Lombok Barat, melalui pembinaan secara intensif dalam penerapan teknologi pertanian dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Disampaikan oleh Lalu Suaidi, Kepala Dinas Tanakbun, bahwa lahan pertanian di kabupaten Lombok Barat harus mengarah kepada kualitas hasil pertanian yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif serta berkemampuan menembus pasar global.

Lobar Organic Farming atau Pengembangan wilayah pertanian organik di kabupaten Lombok Barat merupakan suatu momentum untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan ekosistem serta memberikan dampak perbaikan tanah untuk jangka panjang. Diharapkan penggunaan teknologi organik dapat terus dikembangkan dan disosialisasikan secara luas. Berkenaan dengan pupuk organik Kompos, bahwa teknologi decomposer dinilai sangat cepat proses fermentasinya, mudah pengaplikasiannya dan efektif serta bermanfaat bagi pengembalian kesuburan tanah. Dalam praktek pembuatan kompos di rumah kompos yang merupakan binaan Dinas Pertanian di subak ini, terlihat bahwa pemanfaatan kotoran sapi dan juga sisa bio masa mampu memberikan nilai ekonomis yang akan bermanfaat bagi petani dan kelompok tani. Dan untuk selanjutnya pada periode tahun 2010 wilayah pengembangan organik diharapkan mencapai 2.000 hektar.

Dalam pengarahan Bupati Lombok Barat, DR. H. Zaini Arony, MPd, mendukung diaplikasikannya teknologi organik Superfarm dalam Panen Raya Padi LOBAR ORGANIC FARMING, LOBAR GO ORGANIC ini. Disampaikan olehnya terdapat 4 hal penting yang disampaikan :

1. Bahwa Kabupaten Lobar merupakan pusat ketahanan pangan. Namun untuk dimasa mendatang pertanian Kabupaten Lobar harus mampu menerapkan nilai tambah tidak hanya saja produktifitas, tetapi juga mengarah kepada kualitas. Dengan dilaksanakan dan dikembangkan teknologi Superfarm ini, maka gerakan Lobar Organic Farming, Lobar Go Organic akan lebih cepat terealisasinya.

2. Dalam perhitungan ekonomis, ternyata penggunaan pola tanam organik ini malah meningkatkan pendapatan petani yaitu sekitar 66 %.

3. Diperkenalkannya beras BOS “Beras Organik Sasak” yang merupakan hasil dari pengembangan wilayah pertanian organik di Kabupaten Lobar, akan memiliki nilai kompetitif di pasar, dan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani karena pembelian gabah yang cenderung lebih tinggi.

4. Berkaitan dengan industri kompos yang dilakukan pembinaannya baik oleh sektor swasta dan juga pemerintah daerah akan terus didukung, agar kemandirian petani dalam pemenuhan kebutuhan pupuk organik dapat terpenuhi. Pupuk organik memiliki kualitas yang baik, tidak kalah dengan pupuk kimia. Malah akan tercipta keseimbangan ekosistem untuk jangka panjang.

5. Dalam kesempatan Bupati mendukung perkembangan pertanian organik LOBAR ORGANIC FARMING, LOBAR GO ORGANIC demi mewujudkan para petani Lombok Barat mandiri dan sejahtera. ds

Selasa, 21 Juli 2009

SUPERFARM, Teknologi Pertanian Organik


Permasalahan yang timbul sekarang ini salah satu faktornya adalah hasil perlakuan kita pada alam khususnya lahan / tanah yang dijadikan media tanam. Tanah bila diibaratkan kendaraan andalah MESIN dari mobil. Dan dalam pertanian MESIN dari tanaman adalah TANAH. Tanah sekarang ini cenderung sudah tidak subur, terlihat dari keadaan fisik tanah (kegemburan), tingkat PH tanah yang sudah cenderung masam, kehidupan dalam tanah yang berkurang (belut, dll). Salah satu faktor penyebabnya adalah perlakuan atas tanah yang ‘mohon maaf, bila dapat dirasa kurang bijaksana’ atas penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, pemakaian pestisida yang tidak terkontrol, dan tidak ada upaya pemeliharaan tanah secara tepat dan baik…

Bertahun tahun, bila tidak salah sejak di dengungkannya revolusi hijau tahun 1971 atau sekitar 36 tahun, tanah kita dipacu produksinya dengan penggunaan pupuk kimia, yang semakin lama dibutuhkan dosis yang lebih besar untuk meningkatkan / mempertahankan produksi. Sekarang ini telah terasa dampaknya yaitu tanah yang sudah lelah dan butuh pemeliharaan secara tepat dan baik untuk mengembalikan unsur hara / kesuburannya. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan, menyebabkan ketidakseimbangan unsur makro yang dibutuhkan oleh tanah. Sehingga menyebabkan tanah menjadi mengeras dan terindikasi menjadi lebih masam. Pada saat tanah masam, bakteri bakteri pathogen berkembang dengan pesatnya sehingga upaya penguraian unsur hara tanah tidak menjadi optimal sebagai bahan pakan alami tanaman.

PENGEMBALIAN KESUBURAN TANAH

Teknologi SUPERFARM untuk perbaikan tanah adalah dengan menggunakan DECOMPOSER SUPERFARM, Dimana terkandung didalamnya bahan organik dan mikroorganisme yang mampu memperbaiki PH tanah, kesuburan tanah.

DECOMPOSER :
Mekanisme kerja Decomposer :
1. Menekan pertumbuhan bakteri yang merugikan / pathogen
2. Meningkatkan aktifitas biota tanah yang menguntungkan
3. Menetralisir PH Tanah
4. Menetralisir kadar racun tanah akibat penggunaan pupuk kimia
5. Melapukan bahan organik
6. Menguraikan bahan organik menjadi senyawa organik yang mudah diserap

Manfaat dan keunggulan decomposer:
1. Mempercepat proses pengomposan bahan organik ( 3 – 5 ) hari
2. Meningkatkan kualitas bahan organik
3. Menghilangkan bau busuk pada bahan organik
4. Mudah digunakan dan diaplikasikan
5. Menekan biaya produksi
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk


Aplikasi penggunaan DECOMPOSER untuk kesuburan tanah adalah sangat mudah dan praktis.
Digunakan pada pembuatan kompos - WAKTU 5 – 7 HARI
Digunakan langsung pada lahan sebelum penanaman.


NUTRISI TANAMAN / POLA PEMUPUKAN

Setelah faktor tanah diperbaiki, maka teknologi peningkatan pertanian dari SUPERFARM adalah pemenuhan kebutuhan pakan tanaman secara tepat via daun. Dengan menggunakan PPC Semi Organik SUPERFARM, dimana didalamnya terdapat unsure makro & mikro yang dibutuhkan tanaman, perlakuan secara tepat yaitu melalui penyemprotan, unsure unsure yang dibutuhkan oleh pakan secara tepat dapat diserap tanaman (lebih efektif bila dilakukan pada pagi hari sd jam 09.00).

Pada produk PPC Semi Organik terkandung nutrisi yang sangat lengkap untuk kebutuhan tanaman, sehingga dalam penggunaannya dapat menurunkan biaya dalam penggunaan pupuk kimia. Penggunaan PPC Semi Organik ini sangatlah PENTING untuk pertumbuhan dan menghasilkan produktifitas optimal pada tanaman.


PPC SEMI ORGANIK
Mekanisme kerja PPC Semi Organik :
1. Menyediakan nutrisi lengkap pada tanaman berupa unsure makro dan mikro dengan metode aplikasi secara tepat guna (via semprot- langsung pada stomata/pori pori daun)
2. Memacu pertumbuhan tanaman dengan adanya kandungan ZPT ( Zat perangsang tumbuh)
3. Memacu aktivitas mikro organism yang menguntungkan di dalam tanah
4. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit

Manfaat dan keunggulan PPC Semi Organik :
1. Tidak meninggalkan residu kimia pada tanaman dan tanah, sehingga aman digunakan disekitar manusia, hewan dan tanaman lain
2. Mudah digunakan oleh petani
3. Dengan kandungan makro yang terdapat didalamnya dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk kimia, sehingga menurukan biaya produksi
4. Dapat digunakan untuk segala jenis tanaman
5. Meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil pertanian
6. Dapat digunakan bersamaan dengan produk lain

Komposisi terkandung dalam PPC Semi Organik ;
Unsur Makro yang diperlukan tanaman: N, P, K, Ca, Mg

Unsur organik yang bersahabat:
Gadung, Kunyit, Sereh, dll : bahan organik yang secara alami memberi manfaat pertumbuhan dan pengendalian hama

PENGEDALIAH HAMA ORGANIK - PESTISIDA ORGANIK

Permasalahan lain pada tanaman yang memerlukan suatu perhatian lebih adalah penanganan HAMA tanaman. Teknologi organik PENGENDALI HAMA ORGANIK SUPERFARM, merupakan pestisida organik yang berfungsi mengendalikan hama tanaman agar tidak menyukai tanaman yang telah disemprotkan PH Superfarm dikarenakan aroma yang secara alami tidak disukai oleh hama tanaman. Selain itu, fungsi dari pestisida organic SF tidak membunuh secara langsung hama tanaman, namun dengan perlakuan merusak unsure kekebalan dan juga perkembangbiakan dari hama tanaman.

PENGENDALI HAMA ORGANIK
Adalah pestisida nabati berbentuk cair yang dihasilkan dari proses ekstrasi senyawa senyawa bioaktif dari tumbuhan tumbuhan organic di Indonesia

Mekanisme kerja Pengendali Hama Organik SUPERFARM:
1. Bereaksi sebagai racun yang merusak system syaraf hama (larva dan dewasa)
2. Mengeluarkan bau dan rasa menyegat yang dapat mengusir hama
3. Menghambat tumbuh dan perkembangan;
- Telur, lava dan pupa
- Pembentukan lapisan kulit pelindung, sehingga melemahkan atau mengurangi daya hidup hama
- Mencegah metamorfosis


Manfaat dan keunggulan PENGENDALI HAMA ORGANIK SUPERFARM :
1. Tidak menimbulkan residu kimia pada tanaman dan tanah
2. Meningkatkan kekebalan tanaman terhadap hama dan penyakit
3. Turut membantu pertumbuhan tanaman, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman 4. Penggunaan pestisida (bila diperlukan) secara lebih bijaksana
5. Mengurangi biaya produksi

Komposisi terkandung dalam PENGENDALI HAMA ORGANIK SUPERFARM :
Bahan bahan organik nabati yang berfungsi sebagai pestisida organic yang berasal dari alam indonesia


Dengan Aplikasi teknologi SUPERFARM, akan meningkatkan produktifitas pertanian dengan hasil yang meningkat dan menurunkan biaya produksi dengan hasil optimal.

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK / KOMPOS DALAM 5 HARI


Teknologi berbasis organik SUPERFARM, melalui salah satu produk yaitu DECOMPOSER SUPERFARM mampu melakukan penguraian pupuk kandang / sisa biomasa tanaman selama 5 hari.

Adapun metode pembuatan adalah sebagai berikut:

Persiapan bahan / Peralatan:
1. DECOMPOSER SUPERFARM 1 botol (1 liter) untuk media 1 TON kotoran sapi/ayam/kambing./sisa biomasa tanaman.
2. 15 - 20 liter air
3. Biomasa tanaman (Daun daun/Jerami)/Arang sekam/Cocopit/.
4. Ember

Pelaksanaan:
1. Campurkan kotoran sapi/ayam/kambing dengan material bahan lain poin no.3. Komposisi dianjurkan adalah 7 bagian kotoran dicampur dengan 3 bagian bahan organik sisa (total 1 ton bahan).
2. Campurkan / semprotkan secara merata DECOMPOSER yang telah dilarutkan dalam air 15-20 liter air hingga kondisi lembab (bila digenggam tidak meneteskan air)
3. Setelah diaduk kemudian di tempatkan pada lokasi terlindung dan kemudian ditutup oleh karung/terpal atau lainnya.
4. Diamkan selama 3 hari, karena pada saat tersebut suhu akan meningkat, kompos dibuka dan direnggangkan untuk menguapkan gas sampai suhu turun. Setelah dingin ditutup kembali.
5. Setelah diproses selama 5 hari kompos dapat digunakan.