Kamis, 23 Oktober 2008

PANEN KEDELAI MENINGKAT 40% DENGAN SUPERFARM

Bantul, 11 Oktober 2008

Pertanian organik saat ini menjadi suatu alternatif mengatasi permasalahan industri pertanian saat ini. Dengan pengembalian bahan organik dapat mengembalikan kesuburan tanah, peningkatan produktifitas pertanian dan menurunkan biaya produksi. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani.

Pada Kelompok Tani SRI REZEKI, di Dusun Bargan, Mulyodadi, Bantul, Yogyakarta selaku juara lomba intesifikasi kedelai tingkat propinsi DIY, kembali membuktikan produktifitas yang memuaskan dalam pelaksanaan panen raya kedelai varietas Baluran kali ini. Dengan teknologi pertanian organik superfarm, yang diaplikasikan pada lahan seluas 10 hektar ini terjadi peningkatan produktifitas yang sangat tinggi. Dari kebiasaan petani dengan metode konvensional hasil panen kedelai rata rata diperoleh adalah sebesar 1,4 ton per hektar, dan saat ini dengan teknologi pertanian organik yang diaplikasikan menghasilkan 1,97 ton per hektar, atau terjadi peningkatan mencapai 40% dengan penurunan biaya pemupukan mencapai 20%, demikian disampaikan Bapak Wagiyo selaku ketua kelompok tani.

Disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana selaku , Direktur PT. Greenland Niaga Indonesia bahwa teknologi pertanian organik Superfarm yang digunakan pada lahan panen raya ini adalah penerapan teknologi organik Superfarm secara menyeluruh meliputi upaya pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan teknologi decomposer, pemenuhan nutrisi tanaman baik unsur makro maupun mikro serta pengendalian hama terpadu organik. Dengan aplikasi teknologi ini, mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi industri pertanian saat ini seperti kelangkaan dan kemahalan pupuk saat ini.

Pada acara panen raya ini Wakil Bupati Bantul Dsr. Sumarno, PRS, menyampaikan bahwa peningkatan produktifitas pertanian seperti saat ini menunjang sekali program pertanian Kabupaten Bantul, yaitu Meningkatkan hasil produksi pertanian, menekan biaya produksi dan perlindungan harga pasca panen. Sehingga kesejahteraan dan kemandirian pertanian terwujud.
Kepala Dinas pertanian Propinsi DIY, Ir. Nanang Suwandi, MMA menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan akan benih kedelai sangat besar. Dengan lahan pengembangan kedelai seluas 30.000 hektar, berarti diperlukan benih kedelai hingga 1.200 ton. Dan hal tersebut merupakan suatu potensi pasar yang besar bagi para petani penangkar kedelai. Dengan hasil panen kali ini diharapkan akan terus terjadi peningkatan di dusun Bergan, Mulyodadi sehingga mampu untuk secara bertahap memenuhi kebutuhan benih kedelai di masa mendatang.

Pada acara kali ini juga dihadiri dan disaksikan oleh Kadipertahut kabupaten Bantul, Eddy Suharyanta, MM., gabungan kelompok tani dan para petani sekitar.

http://koranjogja.com/web/index.php?option=com_content&view=article&id=3097:petani-bantul-panen-kedelai-bibit&catid=99:bantul&Itemid=356

http://www.bantulkab.go.id/berita/307.html

Tidak ada komentar: