Sabtu, 01 Mei 2010
DEKLARASI ASOSIASI PRODUSEN PUPUK ORGANIK DAN HAYATI INDONESIA (APPOHI)
Bandung, 30 April 2010,
Bertempat di Hotel Grand Aquila, Bandung telah di deklarasikan Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia yang disingkat APPOHI, Organisasi ini mewadahi para Produsen / Manufktur industri Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa mendatang untuk berkiprah dalam bidang pertanian di Indonesia.
Berikut Deklarasi dari Asosiasi :
NASKAH DEKLARASI
ASOSIASI PRODUSEN PUPUK ORGANIK DAN HAYATI INDONESIA
( APPOHI )
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Dilatarbelakangi oleh tumbuh dan berkembangnya agro industri berwawasan Organik, dukungan dan program pemerintah dalam Industri Pertanian dan Perkebunan yang berwawasan lingkungan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembalian kesuburan tanah sebagai lahan produksi pertanian dan perkebunan dengan menggunakan teknologi organik dan hayati.
Pada Hari ini, Jumat, 30 April 2010, bertempat di Bandung, Kami, Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia, mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia atau disingkat APPOHI, yang merupakan wadah para pelaku produsen pupuk organik dan hayati di Indonesia dengan:
VISI:
Menjadi salah satu Lembaga yang berperan bagi terwujudnya masyarakat sejahtera, adil dan makmur melalui kemandirian pangan, revitalisasi dan preservasi lahan dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, efisien serta terintegrasi.
MISI
1. Meningkatkan peran dan kontribusi industri pupuk organik dan hayati nasional serta mensinergikan berbagai kepentingan dalam dunia usaha agribisnis melalui pemanfaatan berbagai potensi dan peluang yang ada guna mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di dalam kerangka tata perekonomian nasional yang berkeadilan.
2. Membangun kemitraan strategik untuk mewujudkan APPOHI sebagai salah satu instrumen pembangunan melalui usulan kebijakan, penyelenggaraan program dan kegiatan riset, promosi dan diseminasi hasil pengembangan teknologi serta pelatihan guna mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri dan berdaya saing.
TUJUAN:
1. Mendorong kebijakan Pemerintah dalam memajukan Pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia.
2. Menggali dan mengembangkan potensi dan sumber daya yang dapat digunakan untuk pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia.
3. Merumuskan strategi pengembangan Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati di Indonesia dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai produsen Industri Manufaktur Pupuk Organik dan Hayati terkemuka di dunia.
4. Menumbuhkan kesadaran pentingnya mengaplikasikan sarana produksi budi daya organik dan hayati untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan produktifvitas tanaman.
5. Menggalang kerjasama untuk pengembangan industri organik dan hayati di Indonesia baik aspek teknologi bahan, bahan pendukung, teknologi produksi, hingga pemasaran baik pasar di dalam dan luar negeri.
6. Mendukung program Pemerintah dalam pengembangan pertanian organik Indonesia.
7. Berperan serta secara aktif dalam pengembangan pertanian organik di Indonesia.
Susunan Pengurus Asosiasi Produsen Pupuk Organik dan Hayati Indonesia (APPOHI)
Dewan Pembina : DR. Zaenal Soedjais
Ketua Umum : Ir. Wahyu MM
Sekjen : M. Arief
Wa Sekjen : Nur Samsu
Bendahara : Ferry Firdaus
Wakil Bendahara : Siska
Ketua Bidang Organisasi : Ujang
Ketua Bidang Lembaga : Nur Sutjipto
Ketua Bidang Kerjasama : M. Yasir
Ketua Bidang Pengembangan : Evan
Kepengurusan Daerah
Sumatera Utara :
Jawa Barat : Fatur
Jawa Timur : Cahyo
Jawa Tengah : H. Bisri
Banten : Wildan
Lampung : Hilman
Bali dan Lombok : Satria Khresna
Minggu, 18 April 2010
PERESMIAN PABRIK PUPUK ORGANIK GRANUL SUPERFARM “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC ” MENUJU PERTANIAN LOMBOK ORGANIK
Lombok Barat, 15 April 2010
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang terus berprestasi dalam meningkatkan produktifitas tanaman padi. Hal ini tidak dipungkiri merupakan hasil dari pembinaan, perhatian dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam bidang pertanian. Tidak dipungkiri bahwa pembangunan terus berkembang, namun berdampak pada lahan pertanian yang terus berkurang, maka diperlukan upaya peningkatan produktifitas pertanian dengan pola intensifikasi, mekanisasi dan penerapan teknologi dalam bidang pertanian.
Gerakan Lobar Organik FarmIng, Lobar Go Organik, adalah suatu program yang dicanangkan untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan lingkungan dalam jangka panjang. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya pengembalian dan perbaikan lahan pertanian yang cenderung sudah menurun kualitasnya dan juga tindakan mengantisipasi ketergantungan pada produk sintetis di lahan pertanian.
Disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana selaku Direktur PT. Balitani Agro Persada, bahwa pabrik POG didirikan untuk menunjang program pemerintah “Go Organik 2010”. Melihat potensi Lombok Barat dan NTB secara umumnya, yang memiliki kebijakan 1.000.000 ekor sapi, maka diperlukan upaya nyata dalam memanfaatkan limbah/kotoran sapi sehingga memberikan nilai manfaaat dan ekonomis bagi masyarakat. Pabrik POG yang didirikan di Lombok Barat ini menerapkan suatu teknologi dan formula organik sehingga kualitas produk yang dihasilkan dapat bersaing dan bahkan lebih baik dari pupuk sintetis/kimia karena memiliki kandungan makro NPK dan kandungan mikro yang bermanfaat bagi perbaikan struktur tekstur dan biologi tanah menyuburkan tanaman dan
Namun untuk skala industri petani dan peternak, dimungkinkan untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri. Sebagai ilustrasi disampaikan bahwa bila satu kelompok ternak memiliki sapi hingga 300 ekor, berarti potensi kotoran sapi yang merupakan bahan baku organik adalah 3.000 kg atau 3 ton per hari atau sama dengan 90 ton per bulan, karena sapi mengeluarkan kotoran sebanyak 10 kg/hari. Namun untuk memanfaatkan sumber kekayaan kotoran hewan tersebut diperlukan teknologi agar dapat menjadi pupuk organik. Ada suatu teknologi DECOMPOSER Superfarm yaitu teknologi mampu untuk melakukan dekomposisi dan fermentasi dalam periode hanya 5 hari. Hal inilah yang dapat dilakukan di tingkat kelompok ternak agar limbah yang ada memberikan nilai ekonomis, yaitu dengan limbah sebanyak 90 ton dan jadi pupuk organik sebanyak 50% yaitu 45.000 kg dengan harga Rp. 300/kg maka penghasilan kelompok ternak tersebut adalah Rp. 13.500.000 per bulan.
Pada acara peresmian pabrik Pupuk Organik Granul Superfarm, Bupati Lombok Barat, DR. Zaini Arony M.Pd, menyampaikan bahwa pembangunan dan mulai operasinya pabrik merupakan suatu rangkaian kegiatan program “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC”. Hal ini merupakan kerjasama dan aksi nyata pemerintah daerah kabupaten Lombok Barat dengan PT. Balitani Agro Persada (Greenland Group) dalam hal pemanfaatan limbah organik dan limbah hewan sehingga memberi manfaat ekonomis, sosial, lingkungan dan budaya yang baik bagi masyarakat. Dengan dioperasionalkannya pabrik pupuk organik granul (POG) ini, diharapkan bahwa pola ketergantungan akan pupuk sintetis / kimia dapat dikurangi, terutama untuk mangatisipasi naiknya harga pupuk.
Dengan penerapan pupuk dan teknologi organik, maka akan meningkatkan kkesuburan tanah, penurunan biaya pemupukan dengan mengurangi pupuk sintetis/kimia, dan ramah lingkungan dan kesehatan. Khususnya untuk sektor peternakan bahwa teknologi organik yang diperkenalkan mampu memberikan manfaat ekonomis bagi para kelompok ternak.
Penggunaan pupuk dan teknologi organik Superfarm telah diterapkan di Lombok Barat yang pada panen raya lalu menghasilkan peningkatan produktifitas sebesar 37.5%. Yaitu dengan perhitungan hasil penggunaan teknologi organik sebesar 8,8 ton/hektar berbanding dengan penggunaan konvensional (kontrol) yang menghasilkan sebesar 6.4 ton/hektar, dengan penggunaan pupuk kimia 50% dari kebiasaan petani. Hal tersebut menunjukan bahwa program LOBAR ORGANIC harus terus didukung dan dikembangkan dalam skala yang lebih luas.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Ir. Lalu Suaidi menambahkan bahwa dengan dioperasionalkannya pabrik pupuk organik granul merupakan solusi strategis dalam mengantisipasi meningkatnya biaya usaha tani akibat kenaikan harga pupuk. Dengan penerapan teknologi organik Decomposer, diharapkan para petani dan kelompok ternak menjadi termotivasi untuk mengembalikan kesuburan tanah dengan menggunakan kompos atau produk berteknologi organik.
Senin, 29 Maret 2010
PANEN RAYA PADI SUPERFARM PADA PROGRAM LOBAR ORGANIC FARMING-LOBAR GO ORGANIC
Lombok Barat, NTB
Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang terus berprestasi dalam meningkatkan produktifitas tanaman padi. Hal ini tidak dipungkiri merupakan hasil dari pembinaan, perhatian dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam bidang pertanian. Gerakan “Lobar Organik Farmng, Lobar Go Organik”, adalah program yang dicanangkan untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem dan lingkungan dalam jangka panjang. Hal tersebut didasari oleh kesadaran akan pentingnya pengembalian dan perbaikan lahan pertanian yang cenderung sudah menurun kualitasnya dan juga tindakan mengantisipasi ketergantungan pada produk pupuk kimia / sintetis di lahan pertanian.
Pada acara Panen Raya pada tanggal 24 Maret 2010, bertema “LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC”, yang dilakukan di Kelompok Tani Patuh Angen, Desa Gerung Selatan, Kecamatan Gerung ini menggunakan Teknologi Organik SUPERFARM. Penerapan teknologi ini mengembangkan dan mengoptimalkan 3 filosofi dasar pertanianan yaitu:
1. Pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan Decomposer, yaitu teknologi pembuatan Kompos pupuk organik dalam 5 hari dan teknologi ini juga dapat diterapkan langsung kelahan sebagai pelapuk jerami sisa panen yang berfungsi sebagai pupuk organik.
2. Pemberian Nutrisi / Pemupukan secara tepat, yaitu penerapan Pupuk Cair Semi Organik yang diperkaya kandungan makro dan mikro, sehingga pemenuhan keperluan nutrisi tanaman terpenuhi dan menjadikan proses pembuahan optimal.
3. Pengendalian hama organik secara terpadu, yaitu metode pengendalian dan juga berlaku sebagai pestisida nabati yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem.
Pada Panen raya kali ini diperhitungkan hasil panen yang diperoleh sebesar 8.8 ton per hektar, sedangkan hasil rata rata panen dengan metode konvensional adalah 6.4 ton per hektar. Maka diperoleh peningkatan produktifitas sebesar 37.5%. Penggunaan pupuk kimia / sintetis hanya menggunakan 50% dari metode konvensional, sehingga menurunkan biaya secara total sebesar 10%. Setelah dilakukan penyosohan / digiling gabah hasil teknologi organik ini menghasilkan rendemen sebesar 70 %, yaitu diperhitungkan dari gabah kering panen menjadi beras. Hal inilah yang membuat para penyosohan / penggilingan berani untuk membeli gabah Superfarm dengan harga lebih tinggi dibanding gabah dengan pola tanam konvensional, demikian disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana, selaku Direktur PT. Balitani Agro Persada (Greenland Group) yang memperkenalkan teknologi SUPERFARM di Lombok Barat.
Pada kesempatan tersebut diperkenalkan hasil panen padi “BOS atau Beras Pro Organik Sasak” yang merupakan beras hasil olahan pada lahan yang menggunakan teknologi organik. Dikatakan Beras Pro Organik karena dalam proses pengolahan lahan, pemupukan dan juga pengendalian hama dilakukan dengan teknologi organik.Dengan mengurangi penggunakan pupuk sintetis / kimia dan pestisida sintetis, maka hasil beras “BOS” ini tidak mengandung unsur logam berat dan kandungan residu kimia / pestisida berbahaya bagi kesehatan.
Harapan dengan mulai dikembangkannya wilayah pertanian organik dan Beras hasil LOBAR Organic Farming ini mampu meningkatkan hasil dan kesejahteraan petani.
LOBAR ORGANIC FARMING – LOBAR GO ORGANIC, yang didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, adalah upaya mengembangan wilayah pertanian organik di Kabupaten Lombok Barat, melalui pembinaan secara intensif dalam penerapan teknologi pertanian dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Disampaikan oleh Lalu Suaidi, Kepala Dinas Tanakbun, bahwa lahan pertanian di kabupaten Lombok Barat harus mengarah kepada kualitas hasil pertanian yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif serta berkemampuan menembus pasar global.
Lobar Organic Farming atau Pengembangan wilayah pertanian organik di kabupaten Lombok Barat merupakan suatu momentum untuk meningkatkan produktifitas pertanian dan juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan ekosistem serta memberikan dampak perbaikan tanah untuk jangka panjang. Diharapkan penggunaan teknologi organik dapat terus dikembangkan dan disosialisasikan secara luas. Berkenaan dengan pupuk organik Kompos, bahwa teknologi decomposer dinilai sangat cepat proses fermentasinya, mudah pengaplikasiannya dan efektif serta bermanfaat bagi pengembalian kesuburan tanah. Dalam praktek pembuatan kompos di rumah kompos yang merupakan binaan Dinas Pertanian di subak ini, terlihat bahwa pemanfaatan kotoran sapi dan juga sisa bio masa mampu memberikan nilai ekonomis yang akan bermanfaat bagi petani dan kelompok tani. Dan untuk selanjutnya pada periode tahun 2010 wilayah pengembangan organik diharapkan mencapai 2.000 hektar.
Dalam pengarahan Bupati Lombok Barat, DR. H. Zaini Arony, MPd, mendukung diaplikasikannya teknologi organik Superfarm dalam Panen Raya Padi LOBAR ORGANIC FARMING, LOBAR GO ORGANIC ini. Disampaikan olehnya terdapat 4 hal penting yang disampaikan :
1. Bahwa Kabupaten Lobar merupakan pusat ketahanan pangan. Namun untuk dimasa mendatang pertanian Kabupaten Lobar harus mampu menerapkan nilai tambah tidak hanya saja produktifitas, tetapi juga mengarah kepada kualitas. Dengan dilaksanakan dan dikembangkan teknologi Superfarm ini, maka gerakan Lobar Organic Farming, Lobar Go Organic akan lebih cepat terealisasinya.
2. Dalam perhitungan ekonomis, ternyata penggunaan pola tanam organik ini malah meningkatkan pendapatan petani yaitu sekitar 66 %.
3. Diperkenalkannya beras BOS “Beras Organik Sasak” yang merupakan hasil dari pengembangan wilayah pertanian organik di Kabupaten Lobar, akan memiliki nilai kompetitif di pasar, dan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani karena pembelian gabah yang cenderung lebih tinggi.
4. Berkaitan dengan industri kompos yang dilakukan pembinaannya baik oleh sektor swasta dan juga pemerintah daerah akan terus didukung, agar kemandirian petani dalam pemenuhan kebutuhan pupuk organik dapat terpenuhi. Pupuk organik memiliki kualitas yang baik, tidak kalah dengan pupuk kimia. Malah akan tercipta keseimbangan ekosistem untuk jangka panjang.
5. Dalam kesempatan Bupati mendukung perkembangan pertanian organik LOBAR ORGANIC FARMING, LOBAR GO ORGANIC demi mewujudkan para petani Lombok Barat mandiri dan sejahtera. ds