Pertanian organik saat ini menjadi suatu alternatif mengatasi permasalahan industri pertanian saat ini. Dengan pengembalian bahan organik dapat mengembalikan kesuburan tanah, peningkatan produktifitas pertanian dan menurunkan biaya produksi. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian petani. Pada acara Panen Raya kabupaten Kudus yang dipusatkan di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menggunakan teknologi pertanian Organik Superfarm, Gapoktan Tani Makmur yang melakukan pola tanam organik berhasil panen padi varietas IR 64 sebesar 11.6 Ton per Hektar Gabah Kering Panen (GKP) atau meningkat sebesar 44% dibandingkan dengan perhitungan kontrol dan rata rata panen wilayah sebesar 8 ton per hektar, seperti diungkapkan oleh Mbah Sahli, ketua Gapoktan. Terlebih lagi bahwa dengan teknologi ini mampu menurunkan biaya hingga 20%.
Pada beberapa titik lain, pengujian Teknologi Superfarm pada varietas Ciherang diperoleh hasil panen rata rata sebesar 11.4 ton per hektar dengan hasil panen kontrol 8.7 ton per hektar sehingga dengan teknologi ini mampu meningkatkan hasil panen sebesar 31 %. Hal ini disampaikan para petani pelaku Jumadi dan Giono, kelompok tani Kayu Urip dan juga Sunarto Kepala Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Undaan.
Disampaikan oleh Satria Khresna Wardhana selaku , Direktur PT. Greenland Niaga Indonesia bahwa teknologi pertanian organik Superfarm yang digunakan pada lahan panen raya ini adalah penerapan teknologi organik menyeluruh meliputi; 1. Upaya pengembalian kesuburan tanah dengan menggunakan teknologi Decomposer, memasukan kembali bahan organik yang telah terurai ke lahan (penggunaan kompos) yang pada aplikasi pembuatan kompos dalam tempo 5 hari. 2. Pemenuhan nutrisi tanaman baik unsur makro - mikro serta pengendalian hama terpadu organik yang diterapkan langsung ke daun untuk meningkatkan pertumbuhan dan kemampuan menghalau hama secara alami.
Pada acara panen raya yang dilakukan oleh Bupati Kudus, H. Musthofa sangat mendukung dengan diaplikasikannya pola pertanian organik. Dan diharapkan teknologi pertanian organik dapat mengatasi kendala pertanian saat ini. Hal lain disampaikan bahwa peningkatan produktifitas pertanian seperti saat ini menunjang program pertanian Kabupaten Kudus. Pemanfaatan bahan organik, terutama dalam pengembalikan kesuburan dan unsur hara tanah, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan kotoran sapi jerami untuk dijadikan pupuk organik, apalagi teknologi yang digunakan saat ini dapat melakukan dekomposisi hanya 5 hari. Bersamaan pada acara tersebut Bupati melakukan dialog interaktif dengan para petani berkenaan dengan program pertanian yang dilakukan di Kabupaten Kudus guna mendukung dan mewujudkan ketahanan pangan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Ir. Budi Santoso, MM menyampaikan bahwa teknologi merupakan aspek penting dalam intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produktifitas. Hasil panen kali ini diatas rata rata hasil panen wilayah. Hal ini juga merupakan hasil nyata pola intensifikasi pertanian telah berjalan baik di Kabupaten Kudus dengan dukungan dan peran para penyuluh, organisasi organisasi pertanian, dan sektor swasta. Berkenaan teknologi yang diaplikasikan saat ini, selama memberi manfaat nyata pada petani dapat digunakan secara lebih luas guna meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan para petani. Selain itu, teknologi organik sangat ramah lingkungan dengan pola memperbaiki ekosistem tanah dan mempercepat pengembalian kesuburan tanah.
Pada kesempatan panen raya kali ini, secara simbolis Manajemen PT. Greenland Niaga Indonesia menyerahkan bantuan untuk wilayah kecamatan Undaan yang terimbas banjir. Panen Raya Kudus kali ini disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Gapoktan dan kelompok tani kabupaten Kudus, Organisasi masyarakat, pemerhati dan pengamat petanian, serta masyarakat sekitar.
Berita Liputan :
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetak&id_beritacetak=50837
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=190933&actmenu=38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar